JALURNEWS.COM, Washington – Tak berbeda dengan politis manapun, begitu melihat tanda-tanda kekalahan di pilres mereka berteriak dizholimi. Tim Kampanye Donald Trump berusaha untuk menghentikan penghitungan suara di Georgia – negara bagian medan pertempuran penting yang belum diproyeksikan untuk salah satu kandidat.
Gugatan tersebut menuduh bahwa seorang pengamat dari Partai Republik melihat petugas pemungutan suara menambahkan 53 surat suara yang terlambat dikirim ke tumpukan surat suara yang tiba tepat waktu di Chatham County. Di Georgia, surat suara harus diterima sebelum pukul 19:00 GMT pada hari pemilihan untuk dihitung.
Ini adalah negara kunci keempat tempat presiden mengajukan gugatan hukum. Dia telah berjanji untuk menghentikan penghitungan di tempat-tempat di mana dia mengatakan surat suara itu “curang”. Namun dia belum memberikan bukti apapun untuk mendukung klaim tersebut, sebagaimana diberitakan BBC World, Kamis (5/11/2020).
Di Michigan, timses kampanyenya mengajukan gugatan untuk menghentikan pejabat menghitung surat suara. Joe Biden diproyeksikan akan menang di negara bagian itu dengan margin tipis
Di Pennsylvania, Partai Republik mengajukan banding atas keputusan negara bagian untuk menghitung surat suara yang bercap pos pada hari pemilihan tetapi tiba hingga tiga hari kemudian. Ratusan ribu suara masih harus dihitung di negara bagian itu
Di Wisconsin, timses kampanye presiden mengatakan telah meminta penghitungan ulang “berdasarkan kelainan yang terlihat”
Penulis: Tata