JALURNEWS.COM, Sulsel – Jaringan aktivis Sulawesi kembali angkat suara terkait bursa calon Kapolri, seperti kita ketahui bersama Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah menyodorkan beberapa nama jenderal bintang tiga kepada Presiden Joko Widodo selaku pemegang hak preogratif untuk menentukan calon Kapolri berikutnya pasca Kapolri Jenderal Idham Azis memasuki masa pensiun awal Februari mendatang.
Menurut Akbar Busthami S.H., rekam jejak Komjen Listyo Sigit Prabowo terbilang cukup mulus, ini dibuktikan dengan proses penjaringan yang dilakukan oleh kompolnas sampai dengan Presiden Joko Widodo merekomendasikan satu calon tunggal kepada DPR untuk dilakukan fit and propertest nantinya,
“Pria kelahiran Ambon 5 mei 1969 mempunyai peluang besar mengemban amanah menjadi Kapolri berikutnya serta sungguh diluar dugaan mayoritas tokoh agama merestui pencalonan beliau sehingga figur Kapolri baru untuk kedua kalinya dalam sejarah berasal dari non muslim, bukan sesuatu yang tabu karna dalam UU no 2 tahun 2002 tentang kepolisian tidak ada syarat yang mengatur calon Kapolri harus menganut agama tertentu,” tegas Akbar.
Komjen Listyo Sigit Prabowo dikenal sebagai sosok yang tegas dan pendiam walaupun segudang jabatan fungsional polri pernah diemban nya salah satunya menjadi kapolda banten dan juga kadiv propam Polri. Pria ramah tamah tersebut juga telah mempunyai segudang prestasi yaitu telah menangkap koruptor kelas kakap, Joko Chandra serta tidak pandang bulu dalam menegakkan aturan walaupun sesama pejabat institusi polri.
Akbar Busthami S.H. yang juga mantan staff Hermawan Sulistyo penasehat Kapolri bidang politik berharap posisi penting dalam jabatan struktural Polri. Kedepan jika Komjen Listyo Sigit Prabowo diamanahkan menjadi Kapolri dapat mengakomodir semua kelompok dalam tubuh polri.
“Ya sudah menjadi rahasia umum dalam tubuh polri terdapat beberapa faksi-faksi yang terkadang berbeda kepentingan dalam suatu momentum dan juga sosok Kapolri nantinya dapat mengakomodir dan menjunjung tinggi level senioritas angkatan sehingga tercipta keharmonisan ditubuh polri,” jelasnya.
Ketua Umum Jaringan aktivis Sulawesi pun mencoba memprediksi posisi Wakapolri berikutnya kemungkinan besar akan diisi oleh akpol angkatan 88 atau angkatan 89, sementara untuk posisi Kabareskrim, kabarharkam dan kabaintelkam peluang Akpol 90 dan Akpol 91 terbuka lebar.
Ia menambahkan bahwa, “untuk posisi Kapolda Metro Jaya jika terjadi rotasi dikepemimpinan Kapolri baru berikutnya masih tetap milik akpol angkatan 91 dengan analisis bahwa beberapa Akpol angkatan 91 telah berkompoten menduduki posisi tersebut disebabkan beberapa akpol angkatan 91 telah berpangkat inspektur jendral dan menjabat sebagai kapolda di beberapa daerah,” ujarnya.
Harapan kami kedepan agar polri lebih bersikap profesional, mempunyai kapasitas dan integritas dalam pembenahan internal kepolisian sehingga dapat memberikan pelayanan publik kepada masyarakat indonesia.
“Kami Berharap kedepan agar Polri bersikap profesional, mempunyai kapasitas dan integritas dalam pembenahan internal kepolisian sehingga dapat memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat indonesia,” tutup Akbar.
Penulis : Adhi