JALURNEWS.COM, Pekanbaru – Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama setahun ini, memberi dampak ke berbagai sektor kehidupan masyarakat, salah satunya yakni perekonomian.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah agar situasi bisa berjalan normal kembali.
Hal ini menjadi tema Diskusi yang digelar oleh Fakultas Ilmu Komunikasi UMRI (Fikom UMRI) yang menyajikan Webinar dengan tema “Tantangan dan Manfaat Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Bagi Masyarakat Terdampak Covid-19”.
Diskusi pada Selasa (16/02/2021) itu menghadirkan Narasumber Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau Tengku Zul Efendi, Kepala Kantor Pos Pekanbaru Aswin Marzuki dan Akademisi Fakultas Dakwah Komunikasi UIN Suska Riau Mustafa.
Dalam sambutan dan Pengantar Diskusi nya, Dekan FIKOM UMRI Jayus, S.Sos., M.I.Kom menyampaikan Kegiatan ini adalah upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang progres, tata cara, tantangan dan efektifitas penyaluran program BST.
“Dengan diskusi ini kita berharap adanya keterangan resmi dari pihak yang berkompeten apa dan bagaimana seputar BST tersebut,” harap Jayus.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau menyampaikan saat ini dana BST sudah tersebar kepada Keluarga Penerima Manfaat yang tergolong dalam Keluarga Miskin, Tidak mampu dan Terdampak Covid-19.
“Program BST yang di perpanjang di Tahun 2021 ini, sudah berjalan bahkan sudah di rasakan oleh 90 persen lebih masyarakat yang masuk dalam 3 kategori di atas,” pungkas Tengku Zul Efendi.
Sedangkan dari PT Pos Indonesia sendiri menjamin tidak ada potongan kepada masyarakat dalam mengambil bantuan, “Kami mengawasi ketat agar tidak ada yang bermain, kami juga mengatur ritme penyaluran untuk menghindari kerumunan massal, bahkan bagi yang sakit, kami antar langsung ke rumah yang berhak menerimanya,” ujar Aswin Marzuki, Kepala Kantor Pos Pekanbaru.
Aswin menambahkan bahwa agar bantuan diterima pihaknya tidak hanya mengantar di daerah yang dekat, di daerah yang jauh pun seperti Teluk Lanus pihaknya datang dan mengantarkan bantuan tersebut. “Bantuan ini disambut antusias masyarakat di daerah-daerah,”ujarnya.
Akademisi UIN Suska, Mustafa, mengapresiasi langkah yang telah dilakukan pemerintah, tetapi tetap dalam pengawasan masyarakat agar bantuan tersebut benar-benar terasa manfaatnya oleh masyarakat khususnya yang terdampak akibat pandemi.
“Program ini adalah program yang baik dan bermanfaat. Hasil survey LSI terkait tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sejumlah lembaga dalam mengawasi pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa Presiden sebagai lembaga yang paling dipercaya, yang kedua ada Pemerintah Provinsi. Ini menunjukkan bahwa pengelolaan bansos di daerah termasuk Riau sudah lebih baik,”jelasnya.
Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Suska Riau ini menambahkan bahwa perguruan tinggi harus mengambil peran dalam program ini seperti melakukan pendampingan kepada Keluarga Penerima Manfaat dengan cara memberikan edukasi mulai dari soal pendataan, penerimaan bantuan, atau soal tujuan bantuan ini diberikan.*