Menkeu Sri Mulyani Rombak Besar-besaran Pejabat Eselon I di Kementerian Keuangan

Editor: Redaksi

JALURNEWS.COM, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani merombak besar-besaran susunan pejabat eselon I di Kementerian Keuangan. Dalam perombakan itu, dia memutuskan untuk mengganti Dirjen Anggaran Askolani dan menunjuk Isa Rachmatarwata menjadi penggantinya.

Isa sebelumnya merupakan direktur jenderal kekayaan negara. Selanjutnya, Askolani ditunjuk Sri Mulyani menjadi Direktur Jenderal Bea dan Cukai menggantikan Heru Pambudi.

Kemudian, Heru dioper menjadi sekretaris jenderal kementerian Keuangan menggantikan Hadiyanto.

Berikut susunan perombakan pejabat eselon I Kementerian Keuangan yang dilakukan Sri Mulyani selengkapnya.

  1. Askolani menjadi Dirjen Bea dan Cukai
  2. Heru Pambudi menjadi Sekjen
  3. Isa Rachmatarwata menjadi Dirjen Anggaran
  4. Rio Silaban menjadi Dirjen Kekayaan Negara
  5. Hadiyanto menjadi Dirjen Perbendaharaan
  6. Andin Hadiyanto menjadi Kepala BPPK

Sri Mulyani juga mengukuhkan beberapa pejabat dan staf ahli yang sebelumnya telah ditetapkan. Mereka antara lain
1) Suryo Utomo sebagai Direktur Jenderal Pajak
2) Astera Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
3) lucky Afirman sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Keuangan Dan Risiko
4) Sumiyati sebagai Inspektur Jenderal Kemenkeu
5) Febrio Nathan Kacaribu sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal
6) Awan Nurmawan Nuh sebagai Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak
7) Yon Arsal sebagai Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak
8) Nurfransyah Wira Sakti sebagai Staf Ahli Bidang Pengawasan Pajak
9) Kunta Wibawa sebagai Staf Ahli Pengeluaran Negara
10) Suminto sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional
11) Arif Baharudin sebagai Staf Ahli Bidang Keuangan dan Jasa Modal
12) Sudarto sebagai Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi dan Teknologi Informasi

Sri Mulyani dalam sambutan saat mengatakan perombakan dilakukan di tengah upaya Kementerian Keuangan mempercepat pemulihan ekonomi nasional serta menjaga kesehatan APBN dalam jangka menengah.

“Tugas yang saling berlawanan namun harus dilaksanakan secara seimbang dan tepat waktu serta tepat ukuran,” ujar Sri Mulyani kepada CNN Indonesia, Jumat (12/3).

Sri Mulyani juga berpesan terkait tantangan dan tanggung jawab yang akan segera dihadapi Indonesia di tahun depan, yakni sebagai tuan rumah G20.

“Kita akan menjadi tuan rumah G20 itu artinya berbagai langkah dan aktivitas di Kemenkeu bersama dengan BI dsn kementrian lembaga yang lain akan meningkat untuk persiapannya,” imbuhnya.

Sumber : CNN Indonesia

Berita Terkait