67 Pasar Aktif Dalam Pengelolaan PD Pasar Surya Surabaya Siap Vaksin Covid-19

Editor: Ara Cantika

JALURNEWS.COM, Surabaya – Sekitar 21 ribu pedagang di 67 pasar aktif yang masuk dalam pengelolaan Perusahaan Daerah Pasar Surya Kota Surabaya, Jawa Timur, siap menjalani vaksinasi COVID-19.

Direktur Teknik dan Usaha Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya Muhibuddin di Surabaya, Jumat, 19/3/2021 mengatakan, pihaknya berharap pelaksanaan vaksinasi bagi pedagang ini nantinya bisa digelar di sekitar lokasi pasar dengan pertimbangan agar pedagang tidak meninggalkan tempat berjualan.

“Supaya mereka tidak meninggalkan aktivitas berdagang dan pelaksanaannya lebih efektif,” katanya.

Menurut dia, berkaca pada pelaksanaan rapid test dan swab test masal yang dilaksanakan di beberapa pasar beberapa waktu lalu, dengan metode jemput bola, sasaran yang dituju akan lebih efektif.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya saat ini gencar melakukan sosialisasi dan pendataan nama-nama pedagang yang nantinya akan didaftarkan untuk mengikuti vaksinasi. Sedangkan pelaksanaan vaksinasi tersebut bakal dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya dalam waktu dekat ini.

Muhibudin mengatakan sosialisasi dan pendataan itu mulai dilakukan di Pasar Kapasan dan Pasar Pucang Anom. Setelah itu, lanjut dia, sosialisasi dan pendataan vaksinasi ke pedagang juga telah digelar di pasar-pasar lain yang masuk dalam pengelolaan PD Pasar Surya.

“Secepatnya setelah nama-nama pedagang terkumpul, data tersebut segera kita kirimkan ke Dinkes Surabaya,” ujarnya.

Meski demikian, ia juga memahami bahwa belum tentu semua pedagang akan mengikuti vaksinasi COVID-19 di pasar dengan alasan yang berbeda-beda, seperti halnya ada pedagang yang kemungkinan masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).

“Mungkin juga ada pedagang yang sudah mengikuti vaksinasi di puskesmas di daerah tempat tinggalnya,” katanya.

Terlepas dari itu, Muhibuddin menyatakan pentingnya penyuluhan tentang vaksinasi ini. Para pedagang perlu diberikan pemahaman tentang dampak dan keuntungan setelah disuntik vaksin.

Menurutnya, penyuluhan ini urgen karena masih ada penolakan atas vaksinasi. “Saya kira tidak hanya di pasar, di masyarakat pun ada yang menolak vaksinasi. Karena itulah dibutuhkan penyuluhan oleh pihak terkait,” katanya.

Berita Terkait