Atlet Bulu Tangkis Minta Dipulangkan ke Indonesia Setelah Didepak dari Ajang Yonex All England 2021

Editor: Ara Cantika

JALURNEWS.COM, Birmingham -Tim bulu tangkis Indonesia berharap bantuan dari Presiden Joko Widodo untuk memulangkan mereka dari Birmingham, Inggris ke Tanah Air seusai dipaksa mundur dari All England 2021.

Hal tersebut pertama kali disampaikan ganda putra Mohammad Ahsan melalui unggahan story di Instagram pribadinya, @king.chayra, Jumat 19/3/2021

“Tolong pulangkan saja kami, Pak Jokowi ke orang tua kami dan anak istri kami,” tulis Ahsan.

Harapan tersebut turut diamini oleh tunggal putra Jonatan Christie dan pemain ganda putri Apriyani Rahayu.

Demikian juga disampaikan partner Ahsan, Hendra Setiawan.

“Semoga bisa bantu kami pulang Pak Jokowi,” tulis Hendra lewat akun @hendrasansan.

Setelah didepak mundur dari All England 2021, seluruh tim bulu tangkis Indonesia kini terjebak di hotel untuk menjalani isolasi mandiri hingga 23 Maret mendatang.

Dengan adanya kewajiban isolasi mandiri yang harus dijalani para atlet maka biaya hidup yang harus dikeluarkan pun semakin bertambah, terutama bagi Ahsan dan Hendra yang berstatus pemain profesional. Mereka harus mengeluarkan biaya sendiri untuk kebutuhan turnamen.

Hingga kini, pemerintah Indonesia masih mencari jalan keluar atas kejadian yang menimpa tim Indonesia di All England 2021.

Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya, juga sudah turun tangan membantu permasalahan tersebut.

Saat ini, pihaknya tengah berupaya memastikan keselamatan dan keamanan tim Indonesia yang masih berada di kota Birmingham, dan mengupayakan kepulangan mereka agar dapat segera kembali ke Tanah Air.

“Saya harus pastikan tim Indonesia dapat kembali ke Indonesia dengan aman. Setelah ini saya akan ke Birmingham untuk berjumpa dengan Kang Ricky (Soebagdja), tentu dengan protokol (kesehatan) dan untuk memberikan dukungan moral pada para pahlawan Indonesia,” kata Desra dalam konferensi pers dari London, Jumat.

Desra juga menilai bahwa Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) selaku penyelenggara telah gagal dan tidak kompeten dalam melaksanakan All England 2021 sehingga terjadi diskriminasi dan perlakuan yang tidak adil terhadap tim Indonesia.

Berita Terkait