Reses di Pelalawan dan Siak, Sugianto Ingatkan Perusahaan Perkebunan Jangan Bebankan Petani PSR

Editor: Nike
Anggota DPRD Riau dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), H Sugianto saat memberikan pemaparan mengenai Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), Rabu (23/3/2021).

JALURNEWS.COM, Pekanbaru – Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Riau, H Sugianto SH mengingatkan sinergi berbagai pihak merupakan kunci utama untuk mewujudkan kesuksesan pencapaian target peremajaan sawit rakyat (PSR)

Untuk itu Sekretaris Komisi II DPRD Riau ini mengingatkan instansi terkait segera melakukan percepatan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) guna mendukung percepatan realisasi program PSR yang dicanangkan pemerintah.

Hal itu terungkap saat Anggota DPRD Riau Fraksi PKB ini reses dan  sosialisasi PSR bersama PT Buana Orbit Sejahtera (BOS) di Pelalawan dan Siak, Rabu (24/3/2021). Kegiatan ini dihadiri langsung Dirut PT BOS Antoni, Site Manajer Ban Hok.

“Perusahaan kami minta jangan justru memberatkan petani yang sudah menjadi peserta PSR. Jangan bebankan petani lagi, dana Rp30 juta per hektare sudah cukup itu. Kalau nambah palingan hanya Rp2,5 juta,” ujar Sugianto kepada media ini,

Dia menegaskan, sebaliknya perusahaan bidang perkebunan sampai LC nya harus membantu dan mendukung persiapan, pelaksanaan, hingga pemantauan PSR pada perkebunan sawit rakyat ini.

Dalam kunjungan itu Sugianto menemui langsung para petani di Kabupaten Siak  Yakni Desa Empang Baru, Kecamatan Lubuk Dalam. Untuk Desa Empang Baru hadir langsung Kepala Desa Empang Baru Partono AMA, Tokoh Masyarakat Empang Baru Mardiman, Penyuluh Pertanian Lapangan Susi, dan beberapa warga.

Untuk Desa Seminai, Kecamatan Kerinci Kanan hadir langsung Kepala Desa Salam dan sejumlah tokoh masyarakat.

Selanjutnya di Kabupaten Pelalawan, Sugianto menemui petani peserta PSR di Desa Surya Indah, Kecamatan Pangkalankuras, Kabupaten Pelalawan. Hadir langsung Tokoh Masyarakat Suratman. Tokoh Pemuda Sugiatno.

Menurutnya, PSR ini diyakini sebagai program strategis nasional. Tidak saja untuk meningkatkan produktivitas petani, namun juga meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit Riau.

“Banyak masalah yang mereka hadapi yaitu masuk dalam kawasan hutan, produktivitas rendah dan lain-lain. Masa depan sawit ada di tangan petani. Karena itu pemerintah dan perusahaan swasta sekitarnya harus terjun mendampingi petani untuk memperbaiki semuanya,”jelasnya.

Dikatakan Anggota DPRD Riau dua periode ini, pada kelapa sawit yang diutamakan perannya adalah penyuluh swasta dan swadaya. Peran mereka membangun model bisnis dengan skema kemitraan berkelompok, koperasi, pengelolaan.

Tentunya dengan menggabungkan petani sawit dalam kelompok, penyuluhan teknis budidaya dan panen, penyediaan sarana produksi, serta membuka akses pasar, penganekaragaman usaha.

“Peran penyuluh sangat penting bagi pemberdayaan petani sawit.SDM yang diperlukan pada perkebunan rakyat  penyuluh dan pendamping kelompok tani, pada koperasi atau kelembagaan pengelola, krani administrasi dan keuangan, auditor internal. Peremajaan sawit rakyat pendamping tingkat desa, kecamatan dan kabupaten,”paparnya dihadapan petani.

Kemudian, peran aktif dari Kepala Daerah di sentra kelapa sawit diperlukan untuk mendukung pelaksanaan percepatan peremajaan sawit rakyat di daerahnya.

Sementara itu Dirut PT BOS, Antoni menambahkan, sosialisasi peremajaan kelapa sawit ini sangat penting. Sebab, peningkatan produksi kelapa sawit ini diharapkan dapat menjadi andalan sub sektor perkebunan dan diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan perekonomian di daerah.

“Kami ingin bersama petani sawit disini meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan peremajaan perkebunan kelapa sawit. Untuk mencapai peningkatan produksi, produktivitas, pendapatan, dan kesejahteraan perkebunan kelapa sawit  Termasuk meningkatkan pemahaman para petani. Mari bersama kita sukseskan,”ujarnya singkat.

Dalam kegiatan ini petani terlihat begitu antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan PSR yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.*

Berita Terkait