Tumbuhan Nipah Salah Satu Potensi Alam Kabupaten Mesuji Patut Dikembangkan

Editor: Nike
Sejumlah warga dikecamatan Mesuji dan Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji sudah merasakan pundi-pundi rupiah dari manfaat pohon Nipah berharap potensi dapat dikembangkan (F. Jalurnews.com)

JALURNEWS.COM, Mesuji, Lampung – Ketersediaan pohon Nipah merupakan salah satu potensi alam Kabupaten Mesuji yang patut dikembangkan, karena mulai dari lidinya, buahnya serta air sadapannya bisa menambah penghasilan bagi warga masyarakat disekitar tumbuhnya pohon Nipah.

Seperti yang telah dilakukan beberapa warga diantara Amri salah satu warga desa Wiralaga kecamatan Mesuji pihaknya dalam satu bulan terakhir yakni mulai pada Maret 2021 yang lalu sudah memproduksi buah Nipah yang dijual ke pedagang Es di desa berabasan seharga Rp 25.000-Rp 30.000,-/Kg (isi buah).

“Ia saya sudah menekuni mengambil buah Nipah sudah hampir lebih kurang dua bulan ini untuk dijual ke pedagang es yang berada di Desa Brabasan kecamatan Tanjung raya dengan harga Rp 25.000,- sampai. Rp 30.000 dalam perkilonya,” terang Amri.

Selain itu tambah Amri, pihaknya akan mencoba merambah ke pedagang daerah pasar Simpang pematang untuk memperluas jaringan usahanya, “lumayan kalau seandainya bisa tembus penghasilan Rp 500.000/Minggu kalau satu bulan sudah dua juta,” imbuhnya.

Begitu juga sebelumnya Kepala desa Sidang muara jaya Benuang alitopa melalui akun Facebooknya mengatakan dengan adanya pihak swasta yang berasal dari Palembang provinsi Sumatera Selatan yang membeli lidi dari pohon Nipah dengan harga Rp 3.500,- sampai Rp 4.000,-/Kg bisa menambah penghasilan masyarakatnya.

“Dengan datangnya pembeli Lidi pohon Nipah dari Sumatera Selatan dengan harga Rp 3.500,- sampai Rp 4.000,-/Kg semoga menjadi tambahan penghasilan masyarakat Sidang muara jaya dan Kuala Mesuji,” jelas Benuang alitopa melalui akun FB miliknya.

Lain hal dengan Ibu Siti (50) salah satu warga Wiralaga kecamatan Mesuji dikediaman miliknya mengatakan pihaknya berusaha bersama dengan yang lain berusaha untuk mencoba membuat kembali kerajinan tangan yang sudah puluhan tahun yang silam sudah tidak lagi dilakukan.

“Sudah lama tidak buat kerajinan tangan yang terbuat dari lidi pohon Nipah sudah banyak mulai lupa, alhamdulillah masih jadi meskipun butuh waktu agak lama dan tingkat kerajinan belum begitu memuaskan, ungkap Ibu Siti sambil menunjukkan hasil kerajinannya.

Ditambahkan Siti, kedepan pihaknya berharap kepada pemerintah daerah dapat mencarikan solusi agar kerajinan dari lidi pohon Nipah dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah sambi dirinya memperdalam lagi ilmu-ilmu kerajinan tangan yang sudah lama sekali tidak dilakukan, Harapnya.(Recky.R)

Berita Terkait