JALURNEWS.COM, JAKARTA – Kekebalan kelompok (Herd immunity) mulai terbentuk dengan gencarnya vaksinasi massal di Indonesia.
Drg. Mula Batiswa Hutagaol, dokter di Puskesmas Pal Merah Jakarta Barat menyebutkan vaksinasi massal yang digagas pemerintah sudah kelihatan dampaknya.
“Sekarang kami jemput bola, vaksinasi langsung ke kelompok tingkat RW dan terbuka siapapun bisa ikut. Hoax soal vaksin juga hilang dengan berbondong-bondong masyarakat ikut vaksin massal,” kata Mula, dikegiatan vaksinasi massal di RW 02, Kelurahan Kemanggisan, Kec. Pal Merah, Jakarta Barat, Kamis (2/9/21).
Herd Immunity adalah ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular tertentu sehingga memberikan perlindungan tidak langsung atau kekebalan kelompok bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit menular tersebut.
“Vaksin tahap kedua sudah dituntaskan, namun bagi masyarakat yang masih membutuhkan vaksin tahap pertama kami juga masih menyediakannya,” ungkap drg. Mula.
Kemarin, Indonesia kembali menerima sebanyak 583.400 dosis vaksin jadi dari Astrazeneca . Kedatangan vaksin tahap ke-46 ini diperoleh melalui mekanisme direct purchase di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
“Ketersedian vaksin COVID-19 di Indonesia dapat dikatakan aman,selama bulan Agustus jumlah vaksin yang sudah diterima 43 juta dosis baik dalam bentuk bulk dan jadi, kemudian pada bulan September diperkirakan jumlah vaksin yang akan kita terima sebanyak 60 juta dosis,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Rabu (1/9/2021).
Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dari 34 provinsi di Indonesia hanya ada 1 provinsi yang stok vaksinnya di bawah 10 hari.
Diketahui, saat ini Indonesia memiliki vaksin COVID-19 sebanyak 218,5 juta dosis baik dalam bentuk bulk atau bahan baku. (tata)