JALURNEWS.COM, BENGKALIS – Bupati Bengkalis Kasmarni diwakili Sekretaris Daerah Bengkalis H. Bustami HY membuka secara Resmi acara Gebyar Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Tahun 2022 yang bertempat di Halaman Kantor Camat Mandau, Selasa (21/6/2022) Pagi.
Acara tersebut dimeriahkan dengan berbagai kegiatan menarik diantaranya Bazar Expo UMKM Kecamatan se-Kabupaten Bengkalis, Orgen Tunggal, Perlombaan antar Kampung se-Kabupaten Bengkalis, Paduan Suara, Yel-Yel, Penyuluhan KB, Cerdas Cermat, dan lomba daur ulang.
Adapun Tema Acara Gebyar KB Tahun 2022 ini “Melalui Gebyar Kampung Keluarga Berkualitas Tahun 2022 kita bina pengelola yang kreatif, inovatif dan kompetitif guna mewujudkan Keluarga yang Berkualitas di Kabupaten Bengkalis”.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ibu Dra. Mardalena Wati Yulia, M.Si Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Riau.
Pada kesempatan itu, Bustami mengatakan Undang Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga, telah menjelaskan bahwa, penduduk harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan, yakni pembangunan yang dilakukan secara terencana disegala bidang.
Makanya, lanjut Bustami program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga, telah menjadi program prioritas nasional. Salah satunya melalui pembentukan, pengembangan, dan intensifikasi kampung KB.
“Alhamdulillah, sejak dicanangkan pada Tahun 2016 yang kalu, di Kabupaten Bengkalis telah memiliki 27 Kampung KB, yang lokasinya meliputi 11 Kecamatan yang ada”, Ungkap Sekda.
Kedepannya Kampung KB ini dapat terus bertambah, karena dari program ini, kita dapat memacu dan memicu partisipasi masyarakat dan peran kita Pemerintah Daerah dalam memajukan desa.
“Dengan adanya Kampung KB, tentunya semakin memudahkan kita dalam melakukan intervensi terhadap keluarga-keluarga yang ada di lokus Kampung KB tersebut, agar terbentuk individu anggota keluarga yang berkualitas, berkarakter dan bersumber daya manusia yang unggul,” jelas Bustami.
Kampung KB yang sudah kita Bentuk, jangan hanya terfocus dalam peningkatan jumlah akseptor, peningkatan jumlah IUD, jumlah KB permanen dan yang lainnya, akan tetapi harus terintegrasi dengan kegiatan prioritas sektor lainnya, seperti sektor kesehatan, pendidikan, pertanian, perkebunan, dan peternakan, kelautan dan perikanan, pekerjaan umum dan perumahan rakyat serta lainnya,”ucap Bustami.
Keberhasilan program Kampung KB sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah optimalisasi fasilitas dan dukungan mitra kerja/stakeholder yang ada.(infotorial)