JALURNEWS.COM, BATAM – Pasca pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, lembaga-lembaga Aras Gereja Nasional Batam dan Kepri, menggelar evaluasi dan menentukan sikap pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Batam dan pemilihan Gubernur (Pilgub) Kepri yang juga digelar pada 2024 ini.
“Kita para tokoh dan ketua-ketua lembaga Aras Gereja Nasional di Batam dan Kepri, tidak ingin terpolarisasi pada Pilkada Batam dan Pilgub Kepri 2024 nanti,” ujar Tokoh Agama dan Penasihat Aras Gereja Nasional di Batam dan Kepri, Pdt Hanny Andries kepada wartawan di Intensif Cafe Sense Center Park Batam, Sabtu (6/4) lalu.
Itulah sebabnya, lanjut Pdt Hanny, para tokoh dan ketua-ketua lembaga Aras Gereja Nasional di Batam dan Kepri secara intensif terus berkumpul dan berdiskusi.
Hadir dalam diskusi Aras Gereja Nasional di Batam dan Kepri ini yaitu Ketua Umum (Ketum) Persekutuan Gereja-Gereja Di Indonesia Wilayah (PGIW) Kepri/ Praeses HKBP Distrik XX Kepri, Pdt Renova J Sitorus; Sekum PGIW Kepri, Pdt Otniel O Harefa MTh, dan Ketua IV PGIW Bidang Humas, Pdt George Rudi Pasaribu MTh.
Kemudian hadir juga Ketum Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Wilayah Kepri, Pdt Timbul Silalahi MTh; Sekum PGPI Kepri, Pdt Dr Steven; Ketum Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII) Kepri, Pdt Jimmy Loho MA, dan Persekutuan Gereja-gereja Baptis Indonesia (PBI) Kepri, Pdt Minto Widodo MTh.
Pdt Hanny menyampaikan Pilkada Batam dan Pilgub Kepri ini menjadi pemikiran pemimpin-pemimpin Aras Gereja Nasional Batam dan Kepri.
Hal tersebut dibenarkan Ketum Persekutuan Gereja-Gereja Di Indonesia Wilayah (PGIW) Kepri/ Praeses HKBP Distrik XX Kepri, Pdt Renova J Sitorus.
Memang, kata Pdt Renova, pasca Pileg dan Pilpres 2024, telah membangun kebersamaan para pemimpin lembaga Aras Gereja Nasional Kepri mulai dari daerah sampai nasional.
“Saya mengapresiasi selama ini kebersamaan para tokoh ketua lembaga Aras Gereja Nasional di Batam dan Kepri. Tetap kompak dan solid membina persatuan dalam segala aspek,” ujar Pdt Renova.
Artinya, kata Pdt Renova, diskusi dan menyatukan persepsi para ketua lembaga Aras Gereja Nasional di Batam dan Kepri dalam rangka menjaga trilogi kerukunan umat beragama.
Termasuk kerukungan intern umat beragama, suatu kebersamaan bagaimana membangun kerukunan intern umat beragama. Kerukunan intern umat beragama ini, aku Pdt Renova, bisa memberikan kesejukan bagi Kota Batam dan Provinsi Kepri.
Setelah itu selesai, baru bisa membangun kerukunan antar umat beragama. Nggak mungkin kerukunan antara umat beragama, kalau kerukunan intern tak beres.
“Ini harus menjaga bersama. Makanya, tokoh-tokoh ketua lembaga Aras Gereja Nasional di Batam dan Kepri ketika bersedia memberikan waktunya untuk hadir berkumpul berdiskusi bersama, patut diapresiasi,” ujar Pdt Renova.
Diulasnya, tokoh-tokoh gereja bagian dari pembangunan spritual dan mental masyarakat. Dalam pendidikan, pembinaan karakter akhlak dan moral.
“Melalui penyamaan persepsi ini, kita berpikir bagaimana Aras Gereja Nasional ada untuk Batam dan Kepri, serta Batam dan Kepri ada untuk Aras Gereja Nasional. Sehingga, ada saling. Dalam arti, kita adalah satu kesatuan bagian dari Batam dan Kepri,” ujar Pdt Renova.
Pada intinya, kata Pdt Renova, menyikapi Pilkada Batam dan Pilgub Kepri 2024 ini, bagaimana gereja mendapatkan perhatian dari pemerintah.
“Gereja jangan hanya penonton. Gereja bagian dari pembangunan, ada yang meperhatikan dan ada yang diperhatikan. Gereja punya tugas, pemerintah punya tugas,” simpulnya.
Sementara itu, Ketum Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Wilayah Kepri, Pdt Timbul Silalahi MTh, mengatakan, lembaga-lembaga memegang suara umat ini, harus diarahkan dengan baik.
“Dalam hal momentum politik, jemaat biasanya bertanya kepada kita. Apa yang dikatakan pendetanya, itu yang dikerjakan umat,” ungkap Pdt Timbul.
Ditanya siapa kandidat yang dijagokan pada Pilkada Batam dan Pilgub Kepri. “Kita akan menjaring dan mendoakan yang terbaik untuk Kepri dan Kota Batam. Tentu, diskusi ini juga ajang tukar pikiran dan menyamakan persepsi untuk itu,” jawab Pdt Timbul. (**)