Pengusaha Tunggu Komitmen PLN Batam

Editor: Nike

JALURNEWS.COM, Batam – Para pengusaha berharap dan menunggu komitmen PLN Batam agar setelah hari ini Rabu (24/5/2023) tidak ada lagi pemadaman bergilir di kawasan industri. Sebab, selama pemadaman bergilir dilakukan PLN Batam, para pengusaha mengaku merugi.

Listrik adalah salah satu faktor penting dalam investasi. Namun, pemadaman bergilir ini dinilai Ketua Bidang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas HKI Indonesia, Tjaw Hioeng, mencoreng investasi di Batam.

“Jadi jangan berharap naik kelas (investasi bisa melaju dan terus bertumbuh),” kata pria yang sering disapa Ayung tersebut.

Ia mengatakan, tugas utama dari PLN adalah menjamin dan menjaga ketersediaan tenaga listrik. Namun, faktanya sering kali terjadi pemadaman bergilir.

“Tidak kali ini saja. Kalau tidak mampu, monggo berikan kepada yang mau bikin pembangkit,” ujar Ayung.

Pemadaman bergilir di area industri, memberikan dampak tidak maksimalnya proses produksi.

Ayung mengatakan, ada omongan penggantian minyak genset. Namun, kata Ayung, bagaimana dengan industri yang tidak memiliki genset atau pembangkit.

“Bisa stop berproduksi mereka,” tutur Ayung.

Para pengusaha sudah mengadukan hal ini ke berbagai pihak. Namun, sejauh ini belum ada solusi konkret atas hal ini.

“BP Batam ditugaskan menggairahkan investasi, tapi dengan pasokan listrik seperti ini. Investasi bukannya bergairah jadinya,” ucap Ayung.

Ketua Apindo Batam, Rafki Rasyid mengatakan, jangan sampai ada pemadaman listrik lagi. Hal itu, sudah disampaikan ke pihak PLN Batam.

“Informasi kami dapatkan, sampai 24 Mei masih dilakukan pemadaman secara terbatas di kawasan tertentu. Jadi baru bisa optimal setelah tanggal 24 Mei ini menurut keterangan yang kami dapatkan dari PLN Batam,” kata Rafki.

Rafki mengaku, masih belum menghitung berapa besaran dari kerugian yang ditanggung perusahaan, akibat pemadaman bergilir ini. Namun, yang pasti pemadaman bergilir memberikan efek negatif ke perusahaan.

Listrik itu merupakan energi utama yang sangat dibutuhkan oleh industri. Rafki mengatakan, bahkan ada perusahaan yang terpaksa meliburkan karyawannya jika listrik padam.

(*)

Sumber: batampos

Berita Terkait