Tidak Adanya Transparansi Dari Diskominfo Lingga Menuai Kontroversi Sejumlah Jurnalis Dan Aktivis Lingga

Editor: Redaksi

JALURNEWS.COM , Lingga – Kisruh terkait pemangkasan dana kerjasama publikasi media menuai kontoversi di kalangan sejumlah awak media perwakilan Biro dari berbagai perusahaan pers dan Aktivis Lingga.

Para jurnalis yang merupakan perwakilan Biro Lingga dan Aktivis mendesak pihak Diskominfo untuk Transparansi dalam merealisasikan anggaran yang di kucur kan pemerintah Kabupaten Lingga sejumlah 1,9 M yang dinyatakan habis di Triwulan 2 dan tidak sampai ke Triwulan 3.

Informasi tentang habisnya dana publikasi di Dinas komunikasi dan informatika setelah mendengar stamen dari Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Lingga, Rudi yang menjelaskan saat di Konfirmasi wartawan ,”Anggaran publikasi Kominfo dipotong Rp 300 juta,”

Dari hasil penelusuran , ternyata bukan Rp 1,2 seperti yang diberikan sebelum nya tetapi Rp 1,9 M, Pemerintah Kabupaten Lingga melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) sudah menganggarkan untuk publikasi.

Dari hasil yang di kutip di sirup.lkpp.go.id terdapat dua posting anggaran yang publikasi untuk advetorial/iklan/banner. posting pertama dengan nomor RUP 47764883 dianggarkan untuk belanja advetorial media elektronik (tv), belanja talkshow media elektronik, media online, media cetak, galeri media dan seterusnya dianggaran Rp 1,5 Milyar. Kemudian dengan No RUP 47772505 belanja advetorial untuk media online, belanja advetorial untuk media elektronik dianggaran Rp 400 juta.

Hal ini mendapat kritikan dari seorang Aktivis Lingga Selamat Riadi “Untuk apa di buat dua posting anggaran dengan peruntukan yang sama. Penegak hukum harus mengusut tuntas dugaan korupsi di Kominfo Lingga ini,” kata Aktivis Lingga, Selamat Riyadi, pada Kamis (26/09/2024).

Dikatakan nya dengan tegas , selama ini rekan rekan media massa hanya mendapatkan bagian kecil dari total anggaran yang ada di Diskominfo Kabupaten Lingga. Bahkan Diskominfo telah kehabisan anggaran kerja sama ini hingga tidak dapat lagi melakukan order iklan/banner atau sejenisnya.

“Berdasarkan nilai yang diterima dari masing masing media massa tidak mungkin anggaran tersebut habis pada triwulan ke-2” terangnya.

Hingga berita ini siarkan terkait hal ini, Kadis Kominfo Izjumadillah,S.Pd tidak menjawab komfirmssi pesan Whats App (WA) yang dikirimkan oleh wartawan.

Awalludin.

Berita Terkait